Saya bukan guru Bahasa Melayu ataupun Sasterawan. Saya akui, penggunaan Bahasa Melayu saya masih ada kelemahan. Saya bukan sempurna. Saya sendiri masih belajar membetulkan penggunaan Bahasa Melayu saya. Jadi saya tak harapkan mereka gunaan Bahasa Melayu tinggi dengan saya. Andai kata mereka ingin gunakan ringkasan sekalipun saya dah minta gunakan ringkasan yang sering orang gunapakai. Bukannya ringkasan yang makin 'memanjangkan' perkataan itu. Bayangkan sampaikan perkataan 'pun' diubah menjadi 'pown'! Tak sakitkah hati anda membacanya?
Hari ini bos saya sendiri menegur cara budak-budak muda ini menghantar pesanan pada kami. Bila bos sudah bersuara, saya terpaksa mengambil tindakan yang lebih tegas pada mereka. Panjang berjela email yang saya kirimkan pada mereka tadi. Di akhir email saya selitkan sedikit ugutan agar mereka lebih serius dalam berurusan dengan saya. Harap-harap kali ni mereka akan berubah!
Hari ini bos saya sendiri menegur cara budak-budak muda ini menghantar pesanan pada kami. Bila bos sudah bersuara, saya terpaksa mengambil tindakan yang lebih tegas pada mereka. Panjang berjela email yang saya kirimkan pada mereka tadi. Di akhir email saya selitkan sedikit ugutan agar mereka lebih serius dalam berurusan dengan saya. Harap-harap kali ni mereka akan berubah!
Hahaha... betul, betul. Tak marah pun boleh marah jadinya.
ReplyDeleteDi lelaman yg lily kelolakan di S'pore, ada tu yg bersemangat nak menaib dalam bahasa Melayu. Oklah jugakan, tapi ejaannya tu jadi daj jadi macma bahasa dayak. Tak tahu mengeja ke apa ke, entahlah. Tapi sedih juga lihat ejaan Melayu mereka tu. Contohnya:
Tahu -> tawhu
Saya -> sayer
Kita -> kiter
Semua -> sumer
Dan banyak lagilah... haiz
~Putri Lily~
Kannn...aku pun geramla kalu baca ayat pelik2 mcm tu..bukan apa..kalau ringkas tu kita pahamla dorg nk jimat ruang...ini idok! semakin pajang adalah!...geram betul!!
ReplyDelete